Berikut ini adalah visi, prediksi dan keyakinan beragam pihak tentang eksistensi sang liyan di alam semesta mahaluas ini.
.
Hawking (dokumen pribadi)
“Untuk benak matematis saya, angka-angka itu sendiri saja sudah bikin pemikiran tentang keberadaan alien sangat rasional. Tapi jangan coba-coba mengontak mereka karena konsekuensinya bisa menghancurkan. Saya membayangkan mereka hidup di kapal raksasa yang mengangkut semua sumber daya planet asal. Alien yang demikian maju kemungkinan hidup nomaden, berkelana untuk mencari dan menguasai planet mana pun yang bisa dicapai. Jika alien betul-betul mendatangi kita, saya pikir dampaknya bakal sedahsyat saat pertama kali Christopher Colombus mendarat di Amerika, yang terbukti tidak baik bagi warga pribumi.”
Stephen Hawking, Profesor Matematika Universitas Cambridge, dalam wawancara dengan The Sunday Times, April 2010
.
.
“Tell us what you think: Are we alone in this universe?Kami yakin bahwa kami sedang memelopori sebuah pencarian terbesar dalam sejarah umat manusia—demi mengetahui muasal dan kedudukan kita di antara gugusan bintang. Tentu saja kami tak akan mencari alien jika tak yakin mereka ada, bukan?”
Dewan redaktur situs Search for Extraterrestrial Intelligence (SETI) Institute
.
“Ya, bodo amat, Mas. Ada atau enggak ada, wallahu’alam saja. Itu tuh saya masih punya banyak kostum alien di loker, sisa syuting film ET sama Independence Day. Lihat saja sana. Pokoknya yang penting saya sudah menyumbang banyak buat Hubble, dan film saya jadi box office.Ngono, lho.”
Produser film Hollywood yang enggan disebut namanya, dalam wawancara imajiner di kediamannya di Beverly Hills, California, AS
.
“Selama tidak mengganggu daripada stabilitas keamanan…maka keberadaan alien itu…dibolehken saja…demi asas gotong royong…jika memang mereka ada. Akan tetapi…jika alien tersebut mbalelo…dengan mendiriken organisasi tanpa bentuk…pengganggu daripada pembangunan…mereka harus diamanken. Saya kataken: Akan saya gebug.”
Soeharta, mantan Presiden Republik Antah-berantah
.
Contact, Sagan (dokumen pribadi)
“Seperti kita ketahui, ada 400 milyar bintang di Bimasakti saja. Sedang di jagad ini terdapat seratus milyar galaksi. Bayangkan, jika hanya sepersejuta dari bintang-bintang itu memiliki planet, dan misal hanya satu dari sejuta planet-planet itu memiliki kehidupan, dan andai hanya sepersejuta dari planet-planet berkehidupan itu punya peradaban cerdas…maka ada jutaan peradaban berserakan di angkasa sana.”
Dr. Eleanor Arroway, dialog dalam novel Carl Sagan, Contact
.
“Halah-lah, hari gini kok ngomong soal alien dan peradaban cerdas. Wong di Bumi ini saja masih belum ada peradaban yang beres, kok ya repot-repot cari peradaban di antariksa. Mbelgedhes.”
Mbah Jumbleng, pengelana, untuk sementara tinggal di Bogor
.
“Saya tak percaya alien. Saya cuma bilang pernah melihat benda terbang tak dikenal kok. Tak ada maksud menyebut alien. Baca dulu cermat-cermat beritanya, Dik.”
Sir Winston Churchill, mantan PM Inggris, dalam interviu rekaan dari alam kubur
.
“Mas, bukankah kitab-kitab suci Yahudi, Kristen dan Islam telah dengan jelas melansir keberadaan masyarakat setan dan malaikat, yang sungguh-sungguh hidup dan sama-sama diciptakan Tuhan? Kita sudah jelas disebut bukan satu-satunya ciptaan istimewa di alam semesta ini.”
Oom David, pensiunan PNS, warga Graha Indah A8/3, Bekasi, dalam perbincangan di pos ronda
.
“Ndak ada! Mbak A Lien lagi kuliah di Singapur. Situ ini temannya atau cuma datang minta sumbangan, heh?”
Mas Karyono, satpam galak berkumis di pos jaga rumah seorang konglomerat di Sentul City
.
“Kadang, saya tak mengerti apa yang terjadi dengan kota ini; kenapa orang kelahi satu sama lain, dan saling benci cuma karena duit, ego dan perbedaan-perbedaan remeh. Saya jadi merasa begitu terasing dari hidup. Saya yakin, saya merasa macam seekor alien.”
SR, seorang tukang, Cibinong, Oktober 2010
***
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar