Selasa, 15 Februari 2011

Surat Cinta #5: Dear Alien..

January 26, 2011


Surat Cinta #5: Dear Alien..

Dear Alien..

Salam kenal.
Terima kasih telah mampir ke bumi. Perkenalkan, aku adalah salah satu penghuni planet ini. Mungkin agak berbeda dengan makhluk-makhluk di tempatmu tinggal. Tapi tenang saja, aku takkan menyakitimu atau berusaha menculikmu untuk ditebus dengan uang. Karena yahh, kurasa di planetmu tidak ada alat tukar menukar semacam itu. Dan sekalipun ada, pastinya tidak laku di sini.
 

Aku jadi ingat salah satu film Bollywood yang menceritakan tentang persahabatan manusia dengan alien. Entah apa judulnya aku lupa. Yang kuingat, manusia itu jadi lebih pintar dan kuat setelah berteman dengan makhluk asing. Well, agak absurd memang, tapi aku penasaran juga. Apa kau bisa membuatku jadi lebih pintar kalau kita berteman?

Ah, lupakan saja. Aku tau kau pasti bukan penggemar film-penuh-adegan-menari-keliling-pohon itu. Tapi ngomong-ngomong, aku ingin tau seperti apa planetmu. Apa di sana ada bioskop, shopping center, dan food court? Dalam bayanganku, dunia kalian serba elektronik. Jauh lebih canggih dari negara-negara adikuasa di bumi. Semua serba otomatis, bahkan makanan pun tidak dimasak secara manual. Kalau iya, aku ingin sekali berkunjung ke sana.

Anyway, apa kau juga dianugerahi perasaan-perasaan tertentu seperti kami? Perasaan yang bisa membuat tai kucing jadi rasa cokelat, dan selai kacang menjadi hambar. Semacam jatuh cinta dan patah hati, maksudku. Kau tau bagaimana rasanya? Kalau tidak, beruntung lah kau. Aku iri sekali denganmu. Atau malah kau pikir itu sebuah kesialan karena tidak pernah merasakan dahsyatnya jatuh cinta?

Ya, kau benar. Jatuh cinta memang sangat indah. Salah seorang temanku pernah bilang, "Cinta selalu berhasil menciptakan bentuk-bentuk kebodohan baru". Kebodohan yang tidak masuk akal, kataku. Kadang cinta membenarkan apa yang seharusnya salah, atau sebaliknya, menyalahkan apapun yang sudah benar. Karena cinta punya dasar pemikiran sendiri yang bersumber dari hati, bukan otak. Itulah kenapa orang-orang yang jatuh cinta sering terlihat bodoh, bahkan mendekati gila.

Tapi jangan kau tanya seperti apa rasanya patah hati. Sangat menyiksa, sungguh. Mendadak kau seperti punya sumber air mata yang takkan habis meski terus saja mengalir. Kau hanya bisa meringkuk di sudut kamarmu sambil menangisi semuanya, dia dan kenangan kalian yang mulai memudar. Kalau sudah begini, kurasa kau takkan mau jatuh cinta lagi.

Cinta itu ibarat candu. Kau tau akhirnya mungkin akan penuh luka, tapi tetap saja kau mengulanginya. Jatuh cinta, bahagia, patah hati, menangis, lalu lupa begitu saja, dan kau mulai jatuh cinta lagi dengan yang lain. Begitu seterusnya, sampai hatimu menemukan pelabuhan terakhir yang bisa membuatmu berhenti.

Dan kau tau, Alien.. Aku mulai lelah. Rasanya sudah cukup perjalananku selama ini. Aku ingin bertemu dengan pelabuhan terakhirku, lalu tinggal di sana selamanya. Hidup damai tanpa terusik oleh bayang-bayang masa laluku. Ah, aku tak sabar menunggu saat itu tiba. Pasti menyenangkan sekali bisa seperti itu.

Baiklah, sekian surat dariku. Aku paham kalau mungkin kau tak mengerti karena perbedaan bahasa kita. Tapi coba saja kau gunakan google translete, mungkin bisa membantu. Oh ya, sekedar saran untukmu. Lain kali kalau berkunjung ke bumi lagi, jangan landing di sawah lah. Itu sama sekali tidak keren. Cobalah untuk mendaratkan UFO-mu di bawah Menara Eiffel atau di dekat sungai-sungai yang membelah Venesia. Lebih romantis, menurutku.

Sampai jumpa.

Ttd.

Dessy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar